Senin, 03 April 2023

Apakah meteran PLN harus di grounding

Mitos pasang grounding meteran PLN jadi ngaco


Dalam teknik kelistrikan, Grounding atau arde pembumian adalah titik referensi dalam rangkaian listrik tempat voltase lebih atau arus bocor dibuang, atau sebagai jalur balik umum untuk arus listrik, atau koneksi fisik yang terhubung langsung ke Bumi.

jasa grounding terbaik
Meteran PLN perlu di grounding

Elektroda pembumian (Grounding Rod) disepakati memiliki standar pembedaan dalam pemasangan, terdiri dari batang konduktif yang didorong ke tanah. Sebagian besar kode kelistrikan menetapkan bahwa insulasi pada konduktor pelindung pembumian harus memiliki warna khusus (atau kombinasi warna) yang tidak digunakan untuk tujuan lain. Seperti yang umum kita lihat dedikasi khusus warna Grounding pakai kabel dengan kulit warna kuning atau kuning hijau. 
Sirkuit listrik dihubungkan ke ground karena beberapa alasan. Bagian konduktif yang terbuka dari peralatan listrik dihubungkan ke arde, untuk melindungi pengguna dari bahaya sengatan listrik. Jika insulasi internal gagal, tegangan berbahaya dapat muncul pada bagian konduktif yang terbuka. Menghubungkan bagian yang terbuka ke ground akan memungkinkan pemutus sirkuit (Circuit Breaker atau RCD atau MCB dan lainnya) untuk mempengaruhi sumber listrik jika terjadi kesalahan. Dalam sistem distribusi tenaga listrik, konduktor pelindung pembumian (Protective Earth) merupakan bagian penting dari keselamatan yang disediakan oleh sistem pembumian.

Sambungan ke grounding juga membatasi penumpukan listrik statis saat menangani produk yang mudah terbakar atau perangkat yang sensitif terhadap elektrostatis. Di beberapa sistem komunikasi dan sirkuit transmisi daya, grounding itu sendiri dapat digunakan sebagai salah satu konduktor sirkuit, menghemat biaya pemasangan konduktor balik yang terpisah. 

Untuk tujuan pengukuran, Bumi berfungsi sebagai referensi potensial konstan (yang wajar) yang dapat digunakan untuk mengukur potensial lainnya. Sistem pembumian listrik harus memiliki kemampuan mengalirkan arus yang sesuai untuk berfungsi sebagai tingkat referensi tegangan nol yang memadai. Dalam teori sirkuit elektronik, sebuah "tanah" biasanya diidealkan sebagai sumber tak terbatas atau wadah muatan, yang dapat menyerap arus dalam jumlah tak terbatas tanpa mengubah potensinya. Jika sambungan Grounding ternyata memiliki resistansi yang signifikan, perkiraan potensial nol tidak lagi valid. Tegangan menyimpang atau efek kenaikan potensial bumi akan terjadi, yang dapat menimbulkan gangguan (noise) pada sinyal atau menghasilkan bahaya sengatan listrik jika kebocoran arus cukup besar.

Penggunaan istilah Grounding (atau arde) sangat umum dalam aplikasi kelistrikan dan elektronik hingga sirkuit pada perangkat elektronik portabel, seperti ponsel dan pemutar media, bahkan sirkuit pada kendaraan, dapat dikatakan memiliki "ground". atau sambungan pembumian sasis tanpa sambungan sebenarnya ke Bumi, meskipun "umum" menjadi istilah yang lebih tepat untuk sambungan semacam itu. Itu biasanya konduktor besar yang terpasang di satu sisi catu daya (seperti "bidang tanah" pada papan sirkuit tercetak), yang berfungsi sebagai jalur pengembalian umum untuk arus dari berbagai komponen di sirkuit.

Sejarah Grounding
Sistem telegraf elektromagnetik jarak jauh dari tahun 1820 awalnya menggunakan dua kabel atau lebih untuk membawa sinyal dan mengembalikan arus. Ditemukan oleh ilmuwan Jerman Carl August Steinheil pada tahun 1836–1837, bahwa tanah dapat digunakan sebagai jalur balik untuk menyelesaikan rangkaian, sehingga kabel balik tidak diperlukan. Steinheil bukan orang pertama yang melakukan ini, tetapi dia tidak mengetahui pekerjaan eksperimental sebelumnya, dan dia adalah orang pertama yang fokus pengembangan pada layanan bidang telegraf, sehingga akhirnya membuat prinsip tersebut diketahui oleh para insinyur telegraf secara umum. Namun, ada masalah dengan sistem ini, dicontohkan oleh jalur telegraf lintas benua yang dibangun pada tahun 1861 oleh Perusahaan Western Union antara St. Joseph, Missouri, dan Sacramento, California. Selama cuaca kering, sambungan pentanahan sering mengalami resistansi tinggi, sehingga air harus dituangkan ke batang pentanahan agar telegraf dapat berfungsi atau telepon berdering.

Pada akhir abad ke-19, ketika telepon mulai menggantikan telegrafi, ditemukan bahwa arus di bumi yang diinduksi oleh sistem tenaga, kereta api listrik, sirkuit telepon dan telegraf lainnya, dan sumber alam termasuk petir menyebabkan interferensi yang tidak boleh diterima pada sinyal audio juga pada sistem dua-kawat atau sirkuit logam lainnya. Sejak 1883 pemasangan Grounding diwajibkan.

Apakah meteran PLN harus di grounding? 
Hari gini masih ada orang yang perdebatkan apakah perlu Grounding atau tidak. Pada meteran PLN tersedia terminal grounding, pada perangkat elektronik tersedia tiga kutub (Fasa, Netral dan Grounding). Terminal grounding disediakan tentunya ada maksud. Adanya grounding memberikan kemungkinan arus bocor bisa terbuang tersalurkan ke tanah. Sifat perpindahan arus bisa terjadi karena konduksi (sambungan konduktor), induksi, magnetik dan lain-lain. Jika kondisi ada arus bocor, kualitas audio juga tidak bagus. Arus bocor juga bahaya bagi keselamatan, dalam jangka panjang arus bocor juga merusak perlengkapan elektronik. Umumnya perangkat elektronik bekerja secara tegangan DC. Walau awal input dengan tegangan AC kemudian melalui catu daya dikonversi menjadi DC. Rangkaian PCB jika terdapat arus bocor tegangan AC maka komponen di PCB akan rusak. Apakah peralatan elektronik yang rusak akibat masalah listrik tetap diberikan garansi, harusnya tidak. Idealnya Garansi hanya diberikan jika ditemui ada kegagalan disebabkan dari desain atau proses produksi pabrikan. Sama halnya seperti salah pengoperasian dan rusak karena alam idealnya tidak dicover garansi. Oleh sebab itu pentingnya memiliki grounding disetiap rumah. Investasi kecil pemasangan grounding memberikan keselamatan, juga membuat lifetime perangkat elektronik lebih panjang. Bukan berarti tidak bakal rusak, perangkat juga memiliki function reduction, minimal dengan menjaga arus bocor maka perangkat dapat lebih maksimal digunakan hingga capai waktu optimalnya. Juga menghemat listrik, kok bisa? Karena arus bocor dianggap beban pemakaian oleh PLN. Terukur ada tegangan di arus bocor artinya ada beda potensial tegangan, listrik tersalurkan, billing berjalan.

Apakah pemasangan grounding scope pekerjaan PLN atau Pelanggan?
Yah tentu pelanggan, karena terkait rangkaian kelistrikan rumah.

Mengapa PLN hanya sediakan kabel Fasa dan Netral ke pelanggan? 
Terminal grounding di meteran PLN sudah disediakan. PLN hanya memiliki kapasitas san tanggung jawab sebatas menghubungkan kabel dari tiang listrik ter dekat hingga ke kabel toefoer (tufur) pelanggan. Sesuai cara kerja grounding arus lebih akan buang ke tanah, maka pelanggan dapat hubungkan (bonding) ke terminal grounding di box MCB, lalu hubungkan ke down conductor hingga Grounding rod yang di tancap ke tanah. Apakah bisa langsung sembarangan tancap Grounding? Tidak, harus hitung dl nilai resistansi tanah. Kemudian hitung kebutuhan material hingga kedalaman agar menghasilkan resistansi yang membuat tegangan yang tersalurkan menjadi aman. Rumus Tegangan V = i x r, arus x tahanan (resistansi), makin kecil resistansi maka Voltage (tegangan) akan menjadi kecil saat dialirkan ke tanah. Walaupun petir mengalirkan 100.000 Ampere jika perhitungan grounding tepat, maka tegangan yang dialirkan ke tanah sudah jadi kecil dan aman. 

Grounding itu mutlak, harus, wajib. Sudah jelas informasinya, tergantung Anda kapan mau mulai memproteksinya. Jika masih ada yang kurang jelas terkait ini, konsultasikan saja, jasa grounding terbaik siap membantu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Post